Tap…tap…tap, Rai berlari sekuat tenaga di sepanjang lorong sekolah, ia terlihat seperti
dikejar seseorang. Sambil menggerutu dan sesekali melempar benda2
disekelilingnya ke belakang, tanpa disadarinya kakinya tersandung benang yg
terikat di antara tiang seperti sebuah jebakan. “Aargh”, teriaknya terjatuh, “
MENJAUH DARIKU !!!”, teriak rai kepada seseorang berjaket hitam yang memegang
sebuah benda seperti katana yang perlahan mendekatinya. “Kenapa kau lakukan itu
ke kami, apa salah kami?”, tanya Rai sangat ketakutan. “Apa kata lu!!! Apa
salah kami ?, HARUSNYA GW YANG BERTANYA PADA KALIAN, APA SALAH GW ? KENAPA
KALIAN SELALU MENGASINGKAN GW, SENTIMEN KE GW, SELALU MENINDAS GW ?”, teriak
lelaki berjaket hitam itu sambil membuka masker dan penutup kepala di jaketnya.
“Ryo
!!??”, teriak rai heran karna ia ingin dibunuh teman sekelasnya sendiri.
“Tolong jangan bunuh gw, maafin semua salah gw”,kata Rai memohon2 kpada Ryo.
“Tenang aja, gw cuma ngebales perbuatan lu kok, lu kan sering nempeleng kepala
gw kalo gw lagi diem, jadi gw cuma ngebales kepala lu ajah”, kata Ryo yang
berusaha menenangkan Rai. ”Maksudnya ?”, (Jroooott), Ryo menjawab pertanyaan Rai dengan mengayunkan pedangnya kekepala rai dan membelahnya.
10
mounts ago
Hari
ini adalah hari pertama Ryo memasuki bangku kelas 12, dia memang sangat senang
akhirnya bisa melewati 2 tahun sekolahnya, tapi dalam hatinya masih ada
pertanyaan “setelah lulus nanti, kerja apa ya?”. Disekolah dia memang mempunyai
beberapa teman, tapi mereka bersikap baik hanya 2 jam pertama saja. Agak
siangan mereka akan bersikap tidak mengenakkan seperti Viko teman sebangkunya,biasanya mereka adalah teman baik, tapi sekarang Viko berubah menjadi orang
yg selalu merusak peralatan Ryo dan dia juga yg selalu menggunjingkan Ryo
kepada teman2 sekelasnya ketika Ryo tidak ada. Dan juga beberapa temannya yang
menganggap Ryo sebagai mesin pencetak uangnya yang tidak dianggap, selalu
memanfaatkan Ryo ketika ada perlunya dan tidak dianggap ada setelahnya. Seperti
Marfin, teman yang mungkin menyenangkan bagi anak sekelas, tapi tidak kenal
terimakasih.
Marfin
: Ryo,,, gw pinjem duit donk mau beli ini ya, (menunjuk sebuah jajanan di kantin, dan langsung
mengambilnya ).
Ryo :
ya udah,
Abis
itu dibayarin lah marfin sama Ryo .
(2
jam kemudian)
Brain : Ryo lu ada uang gak, gw minjem dulu sih
buat beli minum,
Ryo : Duh,
sorry ya uang gw dah abis, (setelah ngecek kantong kosongnya)
Marfin : ( tiba2 ikutan bicara ) alaah, bilang aja
pelit tu ryo, dia itu emang pelit, gak pantes dideketin, jauhin aja tuh orang
kyk gitu !!
Brain : tau tu, pelit lu !!
Seketika
Ryo di caci maki dan dipergunjingkan teman sekelasnya.
Berbeda dengan Rai yang sangat
sentiman terhadap ryo. Dia selalu bersikap tidak menyenangkan terhadap ryo.
Selalu bersikap baik kepada orang lain kecuali Ryo, mungkin karna ryo dianggapnya
lemah. Pernah sesekali ryo melawan rai yang alhasil ryo dikeroyok satu kelas.
Semuanya memang meremehkan ryo. Tentang murid perempuannya, mereka selalu
mengucilkannya, ketika ryo bertanya sesuatu mereka malahan buang muka dan
berbicara kpada orang lain.
Selang waktu berjalan, akhirnya mereka
sudah dihadapi ujian nasional SMA. Disaat semuanya belajar untuk persiapan, Ryo
malah memikirkan untuk menulis karangan tentang penderitaanya. Tapi dia bingung
dalam bentuk apa dia akan membuat ceritanya. Sudah beberapa karangan dia buat,
semakin dia membacanya, semakin sakit hatinya. Dia lirik ke arah lemari kaset
dvd nya yang semuanya bergenre thriller, entah kenapa dia langsung berniat untu
membuat cerita bergenre thriller. “Tapi apa objek yang bisa kujadikan cerita
thriller?? “, tanyanya kebingungan. Tiba2 pikiran iblis itu datang. Dengan
diperkuat semangat kebencian, dia ingin membuat cerita tentang bagaimana
teman2nya itu mati. “ Yeah, mungkin inilah masa depanku menjadi ‘Writer
Psycopath‘.”
Ujian Nasional sudah selesai, kelas 12
hanya masuk biasa tanpa ada aktivitas belajar. Hanya main2 dikelas saja. Ryo
yang biasanya tasnya berisi buku2, sekarang berisi celana panjang, jaket hitam,
sarung tangan hitam, dan pisau. Dia melihat Luffi salah satu teman sekelasnya
yang selalu menindas dan mengeroyoknya keluar bersama 2 orang temanya. Dengan
segera Ryo mengikuti mereka, mereka menuju kebun sekolah dan merokok disitu.
Ryo menunggu saat yg tepat sambil mengganti pakaianya untuk melancarkan
aksinya. Dan sangat tepat, saat Luffi menyuruh kedua temanya untuk membelikan
minuman. Tinggal Luffi sendirian disitu, Ryo berjalan pelan ke arah belakang
luffi, luffi memang menyadari ada sesuatu dibelakangnya, karna mendengar suara
jejak. Belum sempat luffi menengok kebelakang, ‘Jrooot’.. Ryo menikam jantung
luffi lalu pergi. Betapa kagetnya kedua temanya saat kembali dan melihat
jenazah luffi dan langsung mengadu ke kelpsek. Tak lama TKP sudah diramaikan
oleh semua guru dan murid termasuk Ryo yang sudah kembali memakai seragam
sekolahnya. Kejadian ini menjadi topic besar didaerah sekitar sekolah. Karna
kejadian ini sangat aneh, seorang murid mati secara misterius. Dirumah ryo
menulis kejadian tadi dalam bentuk cerita. Keesokan harinya, Ryo kembali
sekolah dengan tujuan seperti kemarin, menambah materi ceritanya.
Sepulang sekolah, dia melihat Ririn,
teman wanita sekelasnya pergi sendirian menuju toilet, tanpa banyak bingung,
Ryo mengikuti nya dari belakang dan mengganti pakaiannya di toilet pria yang
bersebelahan dengan toilet wanita. Baru saja Ririn keluar, dia dibekap masuk ke
toilet pria. Ririn tidak punya daya untuk berteriak, dah ‘ Jrooot’ perut ririn
ditikam oleh ryo masih dalam bekapanya. Dengan cepat Ryo berganti baju dan
berlari ke kantor kepala sekolah . “ Pak, di toilet ada mayat perepuan !!!”,
teriak Ryo bergaya ketakutan. Hari ini Ryo mendapat 1 lagi bahan ceritanya,
juga sekolah yg bertambah topic kematian yg misterius. Sudah berapa kali pihak
sekolah gagal menyelidiki misteri ini sampai ke pihak kepolisian.
Memang, ryo adalah anak yang tertutup.
Tidak diherankan lagi kalau dia menjadi pembunuh yg pintar merahasiakan
jejaknya. Dua minggu berselang, sudah setengah dari kelasnya yang sudah tewas.
Ini menjadi pertanyaan besar bagi pihak sekolah, “kenapa hanya anak dari kelas
12** yang terbunuh ?”. Di luar permasalahan tersebut, sekolah juga mengadakan
acara perpisahan di sebuah pantai. Banyak anak yang depresi karna
sahabat/pacarnya banyak yang sudah tewas, padahal mereka sudah berencana
bersenang2 di pantai saat perpisahan nanti. Berbeda halnya dengan Ryo, karna
ceritanya akan menjadi menarik karna mengambil latar di pantai.
Hari yg ditunggu tiba, beberapa bis
sudah terparkir rapih dan… berangkat. Di pantai, mulanya mereka bersenang2,
sampai menjadi siang yang kelam ketika sebagian besar anak perempuan sekelas
ryo bermain ke bukit yang sepi yang dibawahnya ada pemandian air terjun untuk
berfoto2. Singkat cerita, saat yang berbahagia mereka terusik dengan kedatangan
pria bermasker misterius. Mereka lari ketakutan tapi sayangnya mereka semua
terkena pukulan batu besar yang dilempar oleh ryo dan membuat mereka
terjerembab.
“Mau apa kamu, apa salah kami?”, Tanya
mereka ketakutan. “Kalian tau rasanya terjatuh dalam kehidupan tanpa
diperdulikan orang lain ?”, kata Ryo marah. “Maksudnya ?” ,tanya mereka.
“Rasanya seperti ini !!!”, teriak Ryo sambil mendorong mereka terjun ke bawah
air terjun hingga membuat kepala mereka hancur membentur bebatuan dan membuat
orang yang mandi dibawahnya ketakutan dan heboh. Sampai di tempat pembilasan
pun Ryo membunuh anak2 sekelas yg sedang membilas tubuh, termasuk Brian yang
ditenggelamkan di bak, sebelumnya sempat berkelahi dengan ryo ditoilet. Hari
perpisahan sudah selesai, esoknya disekolah, para guru menjadi syok karna
beberapa anak tewas saat perpisahan. Ini membuat para guru curiga akan pelaku
pembunuhan yang sepertinya adalah murid sekolah ini. Hal ini langsung
dipikirkan oleh Ryo, dan hari ini dia tidak membawa peralatan seperti biasa ke
sekolah.
Memang benar, hari ini sekolah sedang melakukan
razia tas anak2 kelas 12 untuk mencari bukti. Ryo beruntung hari itu. Sekarang
di kelas Ryo hanya berisi kurang dari sepuluh anak. Dan sekarang cerita ryo pun
sudah setebal novel, tinggal 3 Bab lagi dan semua akan selesai. 1 bab
menceritakan kematian satu temanya. Hari ini Ryo akan beraksi secara halus
tanpa senjata karna razia masih aktif dilakukan. Dia membawa obat nyamuk yang
sebelumnya dimasukkan ke plastik karna dia sudah hafal, hampir setiap hari
Marfin menyuruhnya membelikan minuman. Hari ini pun sama, marfin meminta uang
kepada ryo dan menyuruh ryo membelikan minuman padanya. Ryo memasukan obat
nyamuk ke minuman marfin tanpa sepengetahuan marfin. Berhasil, marfin meneguk
minuman itu sampai habis. Setelah itu Ryo berkata, “Tau gak, kalo dikhianatin
itu sama aja kayak diracunin”, lalu ia pergi meninggalkan marfin.
“Maksudnya?….. Hoooeeekk” ,marfin langsung muntah dan tewas ditempat.
Masih dalam keadaan aman, sekarang
tinggal 2 bab sisa novelnya, esoknya Ryo sengaja tidak masuk karna dia tahu sekarang
adalah giliran Rai untuk bersih2 di sekolah, dan ryo ingin melampiaskan
kebenciannya terhadap rai yg berlebih dengan menggunakan pedang. Siangnya dia
kesekolah dengan membawa pedang dan pakaian seperti biasa, menyelinap masuk
dari belakang sekolah dan langsung menuju ke tempat Rai bersih2. Rai juga
menyadari ada orang yang sedang mendekatinya, tiba2 ada Ryo sudah berdiri di
belakangnya dan memukulnya, untuk pukulan kedua Rai berhasil menangkis dan
kabur, tapi akhirnya kepala Rai terbelah dua. (paragraph 1- 2).
Beberapa hari kemudian, pengumuman
kelulusanpun tiba. Ryo dan semua teman sekelasnya termasuk Viko lulus. Pihak
sekolah mengira kematian Rai adalah kasus terakhir karna setelah itu tak ada
lagi kejadian selanjutnya. Tetapi Ryo masih memerlukan ending dari ceritanya.
Semua bersenang2 atas kelulusanya. Ryo dan Viko pun pulang dengan hasil
membanggakan. Dijalan, dipersimpangan,Ryo dan Viko berpisah. Sebelum itu,terjadi
percakapan antara mereka.
Viko : Yo,
kita kan mau
pisah nih, maafin gw yah kalo ada salah,,
Ryo : Oke, gw juga…. Oiyah, nanti kalo punya
temen baru, gw ingetin, jangan jadi orang yg suka nusuk temen dari belakang ya,
rasanya pasti sakit, oke ,,
Viko :
Oke,, (sambil jalan membelakangi Ryo)
Deg,
tengkuk Viko langsung tertanam kayu lancip yang didorong dengan Ryo sampai
menembus mulutnya.
Ryo :
(berbisik ditelinga viko) Sakit kan
???
Malamnya, dia langsung membuat bab ending dari ceritanya.
Dan siangnya dia pergi ke sebuah kantor penerbit buku untuk memperlihatkan
karanganya. Dan kali ini impian dia berhasil, dia diterima. Dan karanganya
diubah menjadi sebuah novel thriller. Dua bulan berlalu, novelnya menjadi Best
Seller, dan dia sering diundang dalam acara wawancara tertentu. Kebencian telah
mengubah hidupnya. Dia menjadi terkenal berkat novel barunya yang berjudul
‘Pesta Akhir Tahun Berdarah’.
*END*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar