Rabu, 17 April 2013

Pesta Akhir Tahun Berdarah



Tap…tap…tap, Rai berlari sekuat tenaga di sepanjang lorong sekolah, ia terlihat seperti dikejar seseorang. Sambil menggerutu dan sesekali melempar benda2 disekelilingnya ke belakang, tanpa disadarinya kakinya tersandung benang yg terikat di antara tiang seperti sebuah jebakan. “Aargh”, teriaknya terjatuh, “ MENJAUH DARIKU !!!”, teriak rai kepada seseorang berjaket hitam yang memegang sebuah benda seperti katana yang perlahan mendekatinya. “Kenapa kau lakukan itu ke kami, apa salah kami?”, tanya Rai sangat ketakutan. “Apa kata lu!!! Apa salah kami ?, HARUSNYA GW YANG BERTANYA PADA KALIAN, APA SALAH GW ? KENAPA KALIAN SELALU MENGASINGKAN GW, SENTIMEN KE GW, SELALU MENINDAS GW ?”, teriak lelaki berjaket hitam itu sambil membuka masker dan penutup kepala di jaketnya.

“Ryo !!??”, teriak rai heran karna ia ingin dibunuh teman sekelasnya sendiri. “Tolong jangan bunuh gw, maafin semua salah gw”,kata Rai memohon2 kpada Ryo. “Tenang aja, gw cuma ngebales perbuatan lu kok, lu kan sering nempeleng kepala gw kalo gw lagi diem, jadi gw cuma ngebales kepala lu ajah”, kata Ryo yang berusaha menenangkan Rai. ”Maksudnya ?”, (Jroooott), Ryo menjawab pertanyaan Rai dengan mengayunkan pedangnya kekepala rai dan membelahnya.

10 mounts ago

Hari ini adalah hari pertama Ryo memasuki bangku kelas 12, dia memang sangat senang akhirnya bisa melewati 2 tahun sekolahnya, tapi dalam hatinya masih ada pertanyaan “setelah lulus nanti, kerja apa ya?”. Disekolah dia memang mempunyai beberapa teman, tapi mereka bersikap baik hanya 2 jam pertama saja. Agak siangan mereka akan bersikap tidak mengenakkan seperti Viko teman sebangkunya,biasanya mereka adalah teman baik, tapi sekarang Viko berubah menjadi orang  yg selalu merusak peralatan Ryo dan dia juga yg selalu menggunjingkan Ryo kepada teman2 sekelasnya ketika Ryo tidak ada. Dan juga beberapa temannya yang menganggap Ryo sebagai mesin pencetak uangnya yang tidak dianggap, selalu memanfaatkan Ryo ketika ada perlunya dan tidak dianggap ada setelahnya. Seperti Marfin, teman yang mungkin menyenangkan bagi anak sekelas, tapi tidak kenal terimakasih.


Marfin : Ryo,,, gw pinjem duit donk mau beli ini ya, (menunjuk sebuah       jajanan di kantin, dan langsung mengambilnya ).

Ryo      :  ya udah,
Abis itu dibayarin lah marfin sama Ryo .

(2 jam kemudian)
Brain   : Ryo lu ada uang gak, gw minjem dulu sih buat beli minum,

Ryo  :  Duh, sorry ya uang gw dah abis, (setelah ngecek kantong kosongnya)

Marfin  : ( tiba2 ikutan bicara ) alaah, bilang aja pelit tu ryo, dia itu emang pelit, gak pantes dideketin, jauhin aja tuh orang kyk gitu !!

Brain  : tau tu, pelit lu !!
Seketika Ryo di caci maki dan dipergunjingkan teman sekelasnya.
          Berbeda dengan Rai yang sangat sentiman terhadap ryo. Dia selalu bersikap tidak menyenangkan terhadap ryo. Selalu bersikap baik kepada orang lain kecuali Ryo, mungkin karna ryo dianggapnya lemah. Pernah sesekali ryo melawan rai yang alhasil ryo dikeroyok satu kelas. Semuanya memang meremehkan ryo. Tentang murid perempuannya, mereka selalu mengucilkannya, ketika ryo bertanya sesuatu mereka malahan buang muka dan berbicara kpada orang lain.
          Selang waktu berjalan, akhirnya mereka sudah dihadapi ujian nasional SMA. Disaat semuanya belajar untuk persiapan, Ryo malah memikirkan untuk menulis karangan tentang penderitaanya. Tapi dia bingung dalam bentuk apa dia akan membuat ceritanya. Sudah beberapa karangan dia buat, semakin dia membacanya, semakin sakit hatinya. Dia lirik ke arah lemari kaset dvd nya yang semuanya bergenre thriller, entah kenapa dia langsung berniat untu membuat cerita bergenre thriller. “Tapi apa objek yang bisa kujadikan cerita thriller?? “, tanyanya kebingungan. Tiba2 pikiran iblis itu datang. Dengan diperkuat semangat kebencian, dia ingin membuat cerita tentang bagaimana teman2nya itu mati. “ Yeah, mungkin inilah masa depanku menjadi ‘Writer Psycopath‘.”
          Ujian Nasional sudah selesai, kelas 12 hanya masuk biasa tanpa ada aktivitas belajar. Hanya main2 dikelas saja. Ryo yang biasanya tasnya berisi buku2, sekarang berisi celana panjang, jaket hitam, sarung tangan hitam, dan pisau. Dia melihat Luffi salah satu teman sekelasnya yang selalu menindas dan mengeroyoknya keluar bersama 2 orang temanya. Dengan segera Ryo mengikuti mereka, mereka menuju kebun sekolah dan merokok disitu. Ryo menunggu saat yg tepat sambil mengganti pakaianya untuk melancarkan aksinya. Dan sangat tepat, saat Luffi menyuruh kedua temanya untuk membelikan minuman. Tinggal Luffi sendirian disitu, Ryo berjalan pelan ke arah belakang luffi, luffi memang menyadari ada sesuatu dibelakangnya, karna mendengar suara jejak. Belum sempat luffi menengok kebelakang, ‘Jrooot’.. Ryo menikam jantung luffi lalu pergi. Betapa kagetnya kedua temanya saat kembali dan melihat jenazah luffi dan langsung mengadu ke kelpsek. Tak lama TKP sudah diramaikan oleh semua guru dan murid termasuk Ryo yang sudah kembali memakai seragam sekolahnya. Kejadian ini menjadi topic besar didaerah sekitar sekolah. Karna kejadian ini sangat aneh, seorang murid mati secara misterius. Dirumah ryo menulis kejadian tadi dalam bentuk cerita. Keesokan harinya, Ryo kembali sekolah dengan tujuan seperti kemarin, menambah materi ceritanya.
          Sepulang sekolah, dia melihat Ririn, teman wanita sekelasnya pergi sendirian menuju toilet, tanpa banyak bingung, Ryo mengikuti nya dari belakang dan mengganti pakaiannya di toilet pria yang bersebelahan dengan toilet wanita. Baru saja Ririn keluar, dia dibekap masuk ke toilet pria. Ririn tidak punya daya untuk berteriak, dah ‘ Jrooot’ perut ririn ditikam oleh ryo masih dalam bekapanya. Dengan cepat Ryo berganti baju dan berlari ke kantor kepala sekolah . “ Pak, di toilet ada mayat perepuan !!!”, teriak Ryo bergaya ketakutan. Hari ini Ryo mendapat 1 lagi bahan ceritanya, juga sekolah yg bertambah topic kematian yg misterius. Sudah berapa kali pihak sekolah gagal menyelidiki misteri ini sampai ke pihak kepolisian.
          Memang, ryo adalah anak yang tertutup. Tidak diherankan lagi kalau dia menjadi pembunuh yg pintar merahasiakan jejaknya. Dua minggu berselang, sudah setengah dari kelasnya yang sudah tewas. Ini menjadi pertanyaan besar bagi pihak sekolah, “kenapa hanya anak dari kelas 12** yang terbunuh ?”. Di luar permasalahan tersebut, sekolah juga mengadakan acara perpisahan di sebuah pantai. Banyak anak yang depresi karna sahabat/pacarnya banyak yang sudah tewas, padahal mereka sudah berencana bersenang2 di pantai saat perpisahan nanti. Berbeda halnya dengan Ryo, karna ceritanya akan menjadi menarik karna mengambil latar di pantai.
          Hari yg ditunggu tiba, beberapa bis sudah terparkir rapih dan… berangkat. Di pantai, mulanya mereka bersenang2, sampai menjadi siang yang kelam ketika sebagian besar anak perempuan sekelas ryo bermain ke bukit yang sepi yang dibawahnya ada pemandian air terjun untuk berfoto2. Singkat cerita, saat yang berbahagia mereka terusik dengan kedatangan pria bermasker misterius. Mereka lari ketakutan tapi sayangnya mereka semua terkena pukulan batu besar yang dilempar oleh ryo dan membuat mereka terjerembab.
          “Mau apa kamu, apa salah kami?”, Tanya mereka ketakutan. “Kalian tau rasanya terjatuh dalam kehidupan tanpa diperdulikan orang lain ?”, kata Ryo marah. “Maksudnya ?” ,tanya mereka. “Rasanya seperti ini !!!”, teriak Ryo sambil mendorong mereka terjun ke bawah air terjun hingga membuat kepala mereka hancur membentur bebatuan dan membuat orang yang mandi dibawahnya ketakutan dan heboh. Sampai di tempat pembilasan pun Ryo membunuh anak2 sekelas yg sedang membilas tubuh, termasuk Brian yang ditenggelamkan di bak, sebelumnya sempat berkelahi dengan ryo ditoilet. Hari perpisahan sudah selesai, esoknya disekolah, para guru menjadi syok karna beberapa anak tewas saat perpisahan. Ini membuat para guru curiga akan pelaku pembunuhan yang sepertinya adalah murid sekolah ini. Hal ini langsung dipikirkan oleh Ryo, dan hari ini dia tidak membawa peralatan seperti biasa ke sekolah.
          Memang benar, hari ini sekolah sedang melakukan razia tas anak2 kelas 12 untuk mencari bukti. Ryo beruntung hari itu. Sekarang di kelas Ryo hanya berisi kurang dari sepuluh anak. Dan sekarang cerita ryo pun sudah setebal novel, tinggal 3 Bab lagi dan semua akan selesai. 1 bab menceritakan kematian satu temanya. Hari ini Ryo akan beraksi secara halus tanpa senjata karna razia masih aktif dilakukan. Dia membawa obat nyamuk yang sebelumnya dimasukkan ke plastik karna dia sudah hafal, hampir setiap hari Marfin menyuruhnya membelikan minuman. Hari ini pun sama, marfin meminta uang kepada ryo dan menyuruh ryo membelikan minuman padanya. Ryo memasukan obat nyamuk ke minuman marfin tanpa sepengetahuan marfin. Berhasil, marfin meneguk minuman itu sampai habis. Setelah itu Ryo berkata, “Tau gak, kalo dikhianatin itu sama aja kayak diracunin”, lalu ia pergi meninggalkan marfin. “Maksudnya?….. Hoooeeekk” ,marfin langsung muntah dan tewas ditempat.
          Masih dalam keadaan aman, sekarang tinggal 2 bab sisa novelnya, esoknya Ryo sengaja tidak masuk karna dia tahu sekarang adalah giliran Rai untuk bersih2 di sekolah, dan ryo ingin melampiaskan kebenciannya terhadap rai yg berlebih dengan menggunakan pedang. Siangnya dia kesekolah dengan membawa pedang dan pakaian seperti biasa, menyelinap masuk dari belakang sekolah dan langsung menuju ke tempat Rai bersih2. Rai juga menyadari ada orang yang sedang mendekatinya, tiba2 ada Ryo sudah berdiri di belakangnya dan memukulnya, untuk pukulan kedua Rai berhasil menangkis dan kabur, tapi akhirnya kepala Rai terbelah dua. (paragraph 1- 2).
          Beberapa hari kemudian, pengumuman kelulusanpun tiba. Ryo dan semua teman sekelasnya termasuk Viko lulus. Pihak sekolah mengira kematian Rai adalah kasus terakhir karna setelah itu tak ada lagi kejadian selanjutnya. Tetapi Ryo masih memerlukan ending dari ceritanya. Semua bersenang2 atas kelulusanya. Ryo dan Viko pun pulang dengan hasil membanggakan. Dijalan, dipersimpangan,Ryo dan Viko berpisah. Sebelum itu,terjadi percakapan antara mereka.

Viko     : Yo, kita kan mau pisah nih, maafin gw yah kalo ada salah,,

Ryo      : Oke, gw juga…. Oiyah, nanti kalo punya temen baru, gw ingetin, jangan jadi orang yg suka nusuk temen dari belakang ya, rasanya pasti sakit, oke ,,
Viko     : Oke,, (sambil jalan membelakangi Ryo)

Deg, tengkuk Viko langsung tertanam kayu lancip yang didorong dengan Ryo sampai menembus mulutnya.

Ryo        :  (berbisik ditelinga viko) Sakit kan ???

Malamnya, dia langsung membuat bab ending dari ceritanya. Dan siangnya dia pergi ke sebuah kantor penerbit buku untuk memperlihatkan karanganya. Dan kali ini impian dia berhasil, dia diterima. Dan karanganya diubah menjadi sebuah novel thriller. Dua bulan berlalu, novelnya menjadi Best Seller, dan dia sering diundang dalam acara wawancara tertentu. Kebencian telah mengubah hidupnya. Dia menjadi terkenal berkat novel barunya yang berjudul ‘Pesta Akhir Tahun Berdarah’.

*END*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar